Jas Merah “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”, adalah suatu ungkapan Bung Karno yang sangat patut kita aplikasikan dalam kehidupan. Salah satunya dalam mempelajari Ilmu Psikologi, sudah seyogyanya kita melihat sejarah mengenai para tokoh-tokoh yang aktif dalam mengutarakan konsep-konsepnya mengenai ilmu tersebut. Dalam makalah ini akan kami coba untuk menulis beberapa tokoh psikologi dunia beserta konsep masing-masing, karena disadari atau tidak merekalah Guru Besar kita, sebagai penuntut ilmu masa kini. Berikut penjabarannya:

2. Ivan Pavlov (1849 – 1936)

3. Emil Kraepelin (1856 – 1926)
Sebuah Konsep yang cukup popular dalam dunia psikologi ialah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), konsep yang ia sampaikan ini pada perkembangannya dijadikan sebagai dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan atau dikenal dengan psikosis. Emil membagi Psikosis ini menjadi dua golongan utama yaitu dimentia praecox (gejala awal dari penyakit kejiwaan) dan psikosis manic-depresif. Dalam konsep ini pula ia percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan pun akan lebih mudah diteliti. Selain itu, ia pun dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode test psikologi (test Kraepelin) untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan.
4. Sigmund Freud (1856 – 1939)
Dalam sejarahnya, tokoh berkebangsaan Jerman ini dikenal memiliki beberapa teori dan konsep-konsep mengenai ilmu Psikologi, diantaranya:
a. alam ketidaksadaran (unconscious mind), yang dia ulas melalui sebuah buku yang ia tulis dengan judul Interpretation of Dreams, dan masih dijadikan rujukan hingga saat ini.
b. perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development), adalah sebuah teori yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual.
c. The Oedipal Complex, mengatakan bahwa anak (kecil) akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan perhatian dari sang Ibu tercinta.
d. Konsep Id, Ego, dan Superego
e. Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)
5. Alfred Binet (1857 – 1911)

6. Alfred Adler(1870 – 1937)
Sebuah konsep yang ia cetuskan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam layaknya hewan. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Ironisnya, konsep ini sangat bertolak belakang dengan teori Freud yang membuat mereka berdua putus hubungan karena perbedaan pendapat tersebut.
7. Carl Jung (1875 – 1961)
Tokoh satu ini dalam kisahnya belum berhasil mencetuskan sebuah teori, namun ia telah banyak berinteraksi dan belajar dengan tokoh psikologi Freud yang mengantarkannya menjadi Presiden pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910.
8. John Watson (1878 – 1958)
Tokoh ini telah menorehkan karyanya yang ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “Psychology as the Behaviourist view it” 1913. Dalam karyanya ia mengatakan sebuah teori bahwa psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi, selain itu ia mengatakan bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. ia dikenal pula sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat.
9. Max Wertheimer (1880 – 1943)
Teori yang ia sampaikan berdasarkan atas hukum-hukum Gestalt yang ia tulis dalam buku “Investigation of Gestalt Theory” (1923). Didalamnya ia bahas mengenai Hukum Kedekatan, hukum ketertutupan dan hukum kesamaan.
10. Henry A. Murray(1893 – 1988)
Ia mencetuskan sebuah konsep tentang unconscious mind (kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang).
11. Jean Piaget (1896 – 1980)
Sebuah mahakarya yang ia ukir setelah melewati perjalanan panjang dengan penelitian dan percobaan adalah dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori Perkembangan Kognitif) merupakan teori dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran.
12. Carl Rogers (1902 – 1987)
Karya besar yang masih terkenal hingga sekarang tentang metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Metode yang menyajikan solusi (konsultasi) dari masalah yang dihadapi klien.
13. Erik Erikson (1902 – 1994)
Ia berhasil mengembangkan teori Freud tentang perkembangan psikoseksual anak, sehingga melahirkan sebuah teori baru yang disebut theory of Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan.
14. Burrhus F. Skinner (1904 – 1990)
Pendapatnya bertepuk sebelah tangan dengan pendapat Freud, ia berpendapat bahwa yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment atau dengan kata lain perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respon terhadap adanya kejadian eksternal dari dirinya.
15. Abraham Maslow (1908 – 1970)
Teorinya yang cukup terkenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Merutnya, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang memiliki tingkatan dan hirarki masing-masing (rendah, sedang dan tinggi).
16. Hans Eysenck (1916 – 1997)
Dalam teorinya ia mengatakan bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Selain itu, Ia juga memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dan melalui dua konsep tersebut ia percaya dapat menguraikan karakteristik manusia (supertraits).
17. Albert Bandura (1925 – )
Ia dikenal dengan teori yang ia lahirkan yakni “Social Learning Theory” atau teori pembelajaran social. Teori ini merupakan salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.
<<>>